"Noone Knows My Sorrow"


Kalo malam-malam begini masih bangun dan duduk termenung sembari mengetik kalimat-kalimat tidak jelas di depan komputer, membuat aku jadi mengingat banyak hal.

Hal apa saja?

Ya, bermacam-macam. Tapi yang paling utama adalah hal-hal yang terjadi di masa lalu. Hal yang sudah terlewat. Hal yang memberi banyak kenangan manis...

....dan penyesalan.

Kalau saat-saat seperti ini, jiwa-jiwa puitisku yang awalnya rada pemalas buat bangun, jadi siap sedia seperti tentara perang yang lagi pup dan disuruh kumpul sama komandannya dalam waktu satu menit.

Maaf, itu bukan contoh yang baik ya? Sayangnya yang terlintas di pikiranku sekarang hanya itu.

Lalu aku mulai berpikir hal-hal yang terjadi di masa kini.

Rasanya berjalan menyenangkan dan sempurna. Memiliki banyak sahabat, nilai-nilaiku masih terkontrol, dan aku tetap membanggakan orangtuaku. Ya, kedengarannya memang monoton, tapi kalau kita mengalaminya sendiri, itu akan terasa menyenangkan bukan?

Oh, ada ralat. Hidupku sekarang tidak berjalan sempurna. Pasti ada ketidaksempurnaannya, sekecil apapun itu aku berusaha menyembunyikannya. Eh, bukan berarti aku berusaha menyembunyikannya lho! Aku malah ingin menyampaikannya.

Dan ingat, aku sudah bilang kan, jiwa puitisku sedang bergelora saat ini?

Itu artinya, waktunya puisi.

Aku tersenyum dan tertawa

Mereka mengira aku bahagia

Aku memandang dunia dengan sebuah sunggingan di bibir

Mereka kira hidupku begitu sempurna

Mereka memang boleh berkata apapun tentang aku

Tapi aku tidak ingin mereka cemburu padaku

Mereka bilang kelebihanku sangat hebat

Tapi aku justru cemburu pada mereka

Mereka bilang aku sangat bahagia dengan hidupku yang sempurna

Tapi mereka tidak tahu bahwa hidupku dipenuhi dengan kekecewaan

Mereka boleh bilang aku selalu tersenyum

Tapi mereka tidak tahu bahwa hatiku menangis karena pedih

*makasih sudah mau singgah membaca*

Komentar