Aku Berekspresi dengan Aturan dan Etika

Kadangkala, dunia nyata itu lebih menyebalkan daripada dunia maya.

Bukan maksudnya aku lebih memilih dunia maya ketimbang dunia nyata dan menjadi seorang pecandu internet. Bagaimanapun juga, dunia maya itu memiliki banyak hal membahayakan di dalamnya jika aku tidak berhati-hati. Tapi maksudku ini, kadangkala.

Seperti ketika aku mengutarakan sebuah pendapat di saat orang dewasa sedang berdiskusi. Mereka malah berpikir aku mengganggu dan tidak menggubris pendapatku sama sekali. Aku yakin, mereka pikir remaja tiga belas tahun sepertiku tidak akan mengerti persoalan orang dewasa seperti mereka. Hahaha, kalau aku tidak tahu, mana mungkin aku mengutarakan pendapat itu. Tapi apa boleh buat, aku tidak bisa protes.

Itu juga alasanku membuka sebuah blog. Di blog, aku bisa mengutarakan keseharianku yang sebelumnya tidak pernah aku tahu harus kuceritakan pada siapa, semua hal yang kuinginkan, pendapatku dari pandanganku sebagai seorang remaja, dan masih banyak hal lainnya. Dengan blog, aku bisa bercerita tanpa harus merasa malu, tanpa harus ada tawa mengejek, ataupun suara marah orang dewasa yang mengusirku. Sangat menyenangkan.

Jujur saja, ketika aku menulis di blog, aku jadi tidak peduli pada apapun yang orang katakan.

Kalau mereka bilang tulisanku jelek, jangan dibaca.

Kalau foto blogku terlalu narsis, jangan dilihat. 

Kalau desain blogku kacau balau, jangan dikunjungi.

Tapi anehnya, mereka masih tetap melakukan apa yang kularang. Mereka orang yang benar-benar lucu dan aneh.  

Tapi bagaimanapun juga, blog itu dunia yang maya. Tidak nyata. Banyak bahaya di dalamnya jika aku tidak berhati-hati. Kejadian-kejadian buruk yang terjadi karena sebuah ungkapan ekspresi di dunia maya menjadi pelajaran bagiku. Membuat aku sadar, walaupun itu blog pribadiku, aku tetap harus punya etika dan aturan.

Lalu, apa etika dan aturan itu?

Aku tidak tahu pasti. Tapi jika dideskripsikan, aturan yang kuketahui adalah sebagai berikut:
  1. Tidak menyinggung orang/lembaga tertentu dengan menyebut namanya. Itu merugikan pihak mereka dan berbalik melaporkan kita karena dianggap telah mencemarkan nama baik. Merugikan kan?
  2. Tidak memuat tulisan, gambar, ataupun video yang memuat pornografi ataupun menyinggung suku, agama, dan ras tertentu. Hanya akan membuat perkelahian dan memecahkan bangsa.
  3. Banggalah dengan kreasimu! Tidak menyenangkan rasanya ketika kita dicap sebagai plagiat, apalagi kalau sampai dilaporkan ke pihak berwajib karena dirasa melanggar hak cipta seseorang. Wah, jangan sampai deh! Mending izin dulu sama pemiliknya kalau mau dicopy.
Itulah aturan dari berekspresi di blog menurutku. Mungkin ini sudah umum diketahui orang banyak, tapi sekadar mengingatkan tidak apa-apa kan? Apalagi mengingat sifat manusiawi kita yang pelupa, hahaha…

Inilah ekspresiku. Sebagian dari kekesalan hatiku yang kuungkapkan. Semoga orang-orang seperti yang kugambarkan itu atas daapt berubah, menjadikan dunia demokrasi yang sesungguhnya.
'sedikit ekspresi kesal seorang remaja'

"EKSPRESI BLOGGER INDONESIA"


Komentar